Kabupaten Bekasi,dailyindonesia.co–
Dalam rangka mendukung program pemerintah dalam bidang kesehatan dan sebagai salah satu upaya meningkatkan Usia Harapan Hidup (UHH), RSUD Kabupaten Bekasi membuat satu Program Inovasi melalui peningkatan Literasi terkait Keselamatan Pasien, yaitu Inovasi Geulis Kasep. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan budaya keselamatan pasien bagi seluruh karyawan RSUD KabupatenBekasi.
Program tersebut juga mendapat suport pemerintah daerah Kabupaten Bekasi dengan terbitnya SK Bupati untuk mendukung penerapan Inovasi ini. Program Inovasi ini diajukan sebagai salahsatu Inovasi yang akan disertakan dalam Lomba Inovasi Perangkat Daerah dan diharapkan dapat lolos masuk 10 Besar seperti Inovasi-Inovasi RSUD Kabupaten Bekasi sebelumnya.
Program Inovasi GEULIS KASEP (Gerakan Literasi Peningkatan Keselamatan Pasien) ditetapkan pada 2 Oktober 2024 lalu dan berlanjut dengan ditetapkannya SK Bupati untuk menjamin keberlangsungan Inovasi ini.
Inovasi Geulis Kasep sudah dilaksanakan oleh RSUD Kabupaten Bekasi sejak1 Desember 2024 lalu.
Wakil Direktur RSUD Kabupaten Bekasi, Junaefi, mengatakan, program tersebut (Inovasi Geulis Kasep-red) sangat memerlukan dukungan masyarakat dan civitas hospital RSUD KabupatenBekasi.
”Mohon dukungan semua pihak, mari kita dukung Gerakan Literasi Kesehatan terutama dalam peningkatan Keselamatan Pasien di Kabupaten Bekasi,” tegas Junaefi belum lama ini.
Wadir Junaefi menambahkan, bahwa tuntutan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu menjadi pemicu RSUD Kabupaten Bekasi dalam meningkatkan standar mutu pelayanan yang prima untuk warga masyarakat Bekasi.
Sementara dr. Arda Yunita Subardi, MARS, selaku inisiator inovasi tersebut menyampaikan, tentang bagaimana implementasi gerakan literasi ini lebih efektif dan efisien dengan mengintegrasikan aplikasi untuk pembelajaran bagi karyawan RSUD selain pembelajaran dengan cara klasikal/ bacaan manual.
“Proses implementasi dari inovasi ini terus disempurnakan dan dikembangkan agar inovasi ini memberikan dampak positif yaitu peningkatan Budaya Mutu dan Keselamatan Pasien.
Keselamatan pasien adalah suatu sistem dimana Rumah Sakit memberikan asuhan kepada pasien secara aman serta mencegah terjadinya cidera akibat kesalahan karena melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang seharusnya diambil.
Menurut Kemenkes, tujuan dilakukannya kegiatan keselamatan pasien di rumah sakit adalah menciptakan budaya keselamatan pasien di rumahsakit, meningkatkan akuntabiltas rumah sakit, menurunkan kejadian tidak diharapkan (KTD) dan terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi KTD. Oleh sebab itu keselamatan pasien menjadi isu global dan menjadi prioritas utama bagi rumah sakit dalam rangka meningkatkan mutu dan citra rumahsakit itu sendiri.
Upaya rumah sakit meningkatkan mutu pelayanan akan menjadi efektif apabila keselamatan pasien menjadi budaya kerja sehari-hari dari setiap unsur di rumahsakit termasuk pimpinan, pelaksana pelayanan dan staf penunjang (Bea, 2013).
Tantangan terbesar merubah sistem kesehatan menjadi lebih aman adalah dengan mengubah budaya dari menyalahkan seseorang karena kesalahan/ error yang dianggap sebagai kegagalan individu menjadikannya sebagai peluang untuk memperbaiki sistem dan mencegah cidera (Hellings et al, 2017). Dengan demikian keselamatan pasien merupakan sebuah transformasi budaya, dimana budaya yang diharapkan adalah budayatidakmenyalahkan, budaya lapor dan budaya belajar.Untuk bisa menjalankannya dibutuhkan upaya transformasional yang menyangkut intervensi multi tingkat dan multidimensi yang terfokus pada misi dan strategiorganisasi, tipe kepemimpinan dan budaya organisasi.
RSUD Kabupaten Bekasi berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan dengan berorientasi pada patient centered care dengan mengembangkan budaya patient safety sebagai budaya kerja. Upaya tersebut dilakukan dengan melakukan program keselamatan pasien yang bertujuan untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumahsakit, meningkatkan akuntabilitas rumahsakit terhadap pasien dan masyarakat, menurunnya KejadianTidak Diharapkan (KTD) di rumahsakit dan terlaksananya program pencegahan sehingga tidak terjadi pengulangan KTD.
Inovasi GEULIS KASEP merupakan upaya nyata yang diharapkan dapat mewujudkan tujuan tersebut.