Komisi IV DPRD Trenggalek Evaluasi APBD 2024 dan Bahas Pemeliharaan Situs Budaya Tugu

Trenggalek, dailyindonesia.co – Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek menggelar rapat kerja dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Trenggalek, pada Senin (25/11), dengan agenda evaluasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2024 serta pemaparan Rancangan APBD Tahun Anggaran 2025. Rapat berlangsung di ruang Komisi IV DPRD setempat.

Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Trenggalek, Sukarodin, meminta kepada Disparbud untuk terus menjaga dan melestarikan Situs Budaya yang terdapat di Kecamatan Tugu. Situs ini, yang dipercaya mengandung benda, bangunan, atau struktur cagar budaya, diyakini memiliki nilai sejarah yang sangat penting, bahkan lebih tua dari prasasti Kamulan.

“Apalagi prasasti yang ada di lokasi tersebut diperkirakan lebih tua dari prasasti Kamulan. Jadi kita perlu untuk melestarikan,” ujar Sukarodin dalam rapat tersebut.

Sukarodin juga menegaskan pentingnya melanjutkan pencarian situs budaya di Kecamatan Tugu. Ia mengusulkan agar jika prasasti ditemukan, Pemkab Trenggalek akan mengambil alih dan melakukan pembelian tanah dari warga sekitar untuk dijadikan kawasan pelestarian budaya. “Jika nanti prasasti di Kecamatan Tugu sudah ditemukan, maka ketika Hari Jadi Trenggalek, kirabnya bisa dimulai dari Kecamatan Tugu,” tambahnya.

Politisi senior Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini juga mengusulkan agar pemilik lahan yang berperan dalam pemeliharaan situs diberikan honor yang layak. “Kami rasa honor Rp 500 ribu per bulan perlu dirasionalisasi karena tugas menjaga dan memelihara situs bukanlah hal yang mudah. Sebaiknya honor tersebut ditambah,” tegasnya.

Dalam rapat tersebut, Sukarodin juga menyarankan untuk menggelar festival budaya di Trenggalek sebagai salah satu upaya pelestarian budaya daerah. Ia menyebut beberapa wilayah di Trenggalek, seperti Kecamatan Dongko Ngitung Batih, yang memiliki potensi budaya yang bisa dilestarikan dan berpotensi mendatangkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

“Festival budaya bisa menjadi salah satu cara untuk mengenalkan dan melestarikan kebudayaan kita. Dengan demikian, Trenggalek bisa mendapatkan manfaat ganda, baik dari sisi budaya maupun ekonomi,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *