Banyuwangi, dailyindonesi.co| Mendekati pilkada 2024 Ketua Komunitas Pemerhati Banyuwangi Agung Surya Wirawan berharap, masyarakat memilih pemimpin karena integritas dan kapasitas yang dimiliki, bukan hanya karena rupa dan pencitraan
“Dulu kan orang memilih itu cuma karena ganteng dan cantik, cuma karena pintar, cuma karena masuk gorong-gorong, jangan. Sekarang masyarakat harus berani, cari yang terbaik yang integritas dan kapasitasnya,” jelas Ketua KPB
Masyarakat harus lebih berani menentukan sikap terhadap calon pemimpin di daerah nya.Kita ingin hadirkan pemilih rakyat di daerah yang pemberani. Jadi, ini mengedukasi publik agar hak dasar bersuara adalah hak dasar bagi semua rakyat,”
Komunitas Pemerhati Banyuwangi juga memantau kegiatan yang diduga berpotensi adanya penyimpangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) jelang pelaksanaan pilkada,Cetus Agung
Kami hanya memantau dan mencermati karena banyak modus yang dilakukan, ya salah satu nya ijon proyek-proyek dengan pihak ketiga menjadi yang paling banyak digunakan.
Ketua Komunitas Pemerhati Banyuwangi Agung mengatakan, saat ini ada pergeseran tren penyimpangan dana APBD. Jika sebelumnya penyimpangan paling banyak dengan menggunakan dana hibah dan bansos, kini tren terbanyak dengan modus ijon program dan proyek. Sebab ijon program dan proyek dianggap memiliki nilai paling besar bila dibandingkan dengan modus lain.
“Nilainya cukup besar untuk modal pilkada. Baik pemberian proyek atau kemudahan pemberian izin ke pihak ketiga. Mereka pasti mau memberikan sejumlah fee yang bisa digunakan saat pilkada,” ungkap Agung (9/9/2024)
Menurut dia, proyek-proyek yang sering diijon adalah infrastruktur dan alat kesehatan karena memiliki nilai yang cukup besar. Selain ijon proyek dan program, modus lain yang juga sering digunakan untuk menghimpun dana adalah pemanfaatan dana hibah/bansos, ya ini hanya dugaan kami dan antisipasi lah jangan sampai anggaran pemerintah menjadi korban,ucap Agung di Kantornya.