Dana Reward Atlit Tak Kunjung Diberikan,KONI Kabupaten Blitar Siap Unjuk Rasa

BLITAR,dailyindonesia.co – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, berencana menggelar demonstrasi guna memprotes Bupati Blitar, Rini Syarifah, karena tak mengalokasikan dana pembinaan atlet selama periode 2023. Selain itu, aksi demonstrasi itu juga untuk menuntut pembayaran reward bagi atlet berprestasi yang tak kunjung diberikan.

KONI Blitar mengklaim, demo ini akan diikuti ribuan orang yang terdiri dari ratusan atlet dan keluarganya.
Mengutip Kompas.com, Ketua KONI Kabupaten Blitar, Tonny Andreas, mengatakan bahwa pihaknya telah memutuskan melakukan unjuk rasa sebagai cara menyampaikan kekecewaan para atlet yang tergabung dalam 44 cabang olahraga.

“Kami sudah ikuti prosedur administrasi sesuai SOP (standar operasional prosedur) yang ada.” “Kami sudah tiga kali bersurat ke Ibu Bupati menanyakan janji dana pembinaan atlet dan reward bagi atlet berprestasi. Tapi sampai saat ini tidak ada jawaban,” ujar Tonny saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (4/12/2023). Surat terakhir tertanggal 8 November itu bahkan ditembuskan juga ke Gubernur Jawa Timur.

“Ini uang yang dijanjikan itu ke mana?Dikorupsi atau bagaimana?” tambahnya.

Keputusan mendemo Rini Syarifah, ujar Tonny, menjadi bulat setelah pada Perubahan Anggaran Keuangan (PAK) dari APBD 2023 yang belum lama ini diputuskan ternyata masih tidak ada alokasi dana untuk pembinaan atlet.
Padahal, tambahnya, para atlet baru saja mengharumkan nama Kabupaten Blitar pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) 2023 yang berlangsung September. Blitar menduduki peringkat ke-8  di antara 38 kabupaten dan kota yang ada di Jawa Timur.

Kata Tonny, menjelang 2023 pihaknya telah mengajukan anggaran untuk mendapatkan dana hibah APBD kepada Bupati Rini Syarifah sebesar total Rp 11,23 miliar untuk periode 2023. Dana sebesar itu, sedianya akan dialokasikan untuk pembinaan atlet dari 44 cabor dengan total Rp 10,5 miliar dan biaya operasional KONI Kabupaten Blitar Rp 641 juta.

Dari dana sebesar itu, ujarnya, Pemerintah Kabupaten Blitar baru memberikan dana Rp 526 juta untuk biaya operasional.

Tonny membenarkan adanya pencairan dana sebesar Rp 3,14 miliar selama 2023 namun sebanyak 1,5 miliar adalah utang reward atlet yang berprestasi pada Porprov VII yang seharusnya dibayarkan pada 2022. Sisanya sebesar Rp 1 miliar digunakan untuk pembiayaan pra Porprov VIII 2023 dan Porprov 2023.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *